13 April 2012

KRITERIA MANAGER PROYEK YANG BAIK

Manager adalah seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology). Manager proyek di perlukan karena dalam suatu proyek diperlukan seseorang yang dapat merencanakan, mengatur dan mengarahkan proyek tersebut, memanajemen waktu dan biaya, serta mengolah sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Fungsi manajer proyek yaitu :
1.Membuat kerja (Mengagendakan pekerjaan)
2.Menjadwal kerja (Diagram PERT dan Grant)
3.Bertanggung-jawab atas hasil kerja. 

Kompetensi yang harus dimiliki manajer  proyek yaitu :
1.Kompetensi pencapaian bisnis
2.Kompetensi pemecahanmasalah
3.Kompetensi Pengaruh
4.Kompetensi Manajemen diri dan orang lain.

3 (tiga) karakteristik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kualifikasi seseorang untuk menjadi Manajer Proyek yaitu:

Karakter Pribadinya

  • Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.
  • Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
  • Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung di lingkungan tempat dia bekerja.
  • Asertif.
  • Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.

Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola

  • Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.
  • Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para pengguna/klien.
  • Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
  • Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan yang ingin dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
  • Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
  • Membuat dan menerapkan keputusan terkait dengan perencanaan.
  • Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran yang meleset.
  • Membangun dan menyesuaikan kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan sebelumnya.
  • Memiliki kematangan yang tinggi dalam perencanaan yang baik dalam upaya mengurangi tekanan dan stres sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja tim.
  • Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.

Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin

  • Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.
  • Mampu menyusun rencana, mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab kepada setiap anggota tim.
  • Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
  • Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
  • Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
  • Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.
  • Mampu mempengaruhi pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima pendapat-pendapatnya serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya.
  • Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan pengendalian melekat.
  • Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan darinya.
  • Menjadikan dirinya sebagai bagian yang terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya.
  • Mampu membangun kedisiplinan secara struktural.
  • Mampu mengidentifikasi kelebihan-kelebihan dari masing-masing anggota tim serta memanfaatkannya sebagai kekuatan individual.
  • Mendayagunakan setiap elemen pekerjaan untuk menstimulasi rasa hormat dari para personil yang terlibat dan mengembangkan sisi profesionalisme mereka.
  • Menyediakan sedikit waktu untuk menerima setiap ide yang dapat meningkatkan kematangan serta pengembangan dirinya.
  • Selalu terbuka atas hal-hal yang mendorong kemajuan.
  • Memahami secara menyeluruh para anggota tim yang dipimpinnya dan mengembangkan komunikasi efektif di dalamnya.

Shtub (1994) menggambarkan diagram kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh seorang manajer proyek. Diantaranya adalah :
Problem Solving : Kemampuan manajer dalam menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien.
Budgeting and Cost Skills : Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.
Schedulling and Time Management Skills : Kemampuan untuk menjadwalkan proyek. Disini manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang diharapkan.
Technical Skills :  Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek.
Leadership Skills :  Kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang manajer proyek. Dengan ini manajer proyek dapat mempengaruhi bagaimana orang lain dapat bertindak dan bereaksi terhadap isu-isu proyek.
Resource Management and Human Relationship Skills : Kemanmpuan manager proyek dalam pemakaian sumber daya. Manajer proyek perlu memahami akibat dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam menempatkan sumberdaya yang ada dan menjadwalkannya.
Communication Skills : Perencanaan Kemampuan komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya.
Negotiating Skills : Kemampuan negosiasi manajer proyek yaitu harus memahami kepentingan manajemen atas sehingga dengan pemahaman ini manajer proyek dapat melakukan bargaining dengan pemikiran yang tenang dan jernih untuk memperoleh apa yang diinginkan.
Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills : Manajer proyek harus memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis ketika sebuah proyek yang sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak dibutuhkan oleh para penggunanya.



Sumber :
http://www.setiabudi.name/archives/990
http://dwiyuliani-dwiyuliani.blogspot.com/2011/05/kriteria-manager-proyek-yang-baik.html
http://saiiamilla.wordpress.com/2011/05/13/kriteria-manager-proyek-yang-baik/

10 April 2012

COCOMO

Definisi Cocomo
Constructive Cost Model (COCOMO) merupakan algoritma estimasi biaya perangkat lunak merupakan model yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 oleh oleh Barry Boehm. Model ini menggunakan rumus regresi dasar, dengan parameter yang berasal dari data historis dan karakteristik proyek-proyek saat ini.
Perhitungan COCOMO bisa digunakan untuk mengetahui jenis proyek, menghitung Person Month (perbandingan antara waktu dan tenaga yang dibutuhkan), Durasi (waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek), Tim Size (tenaga yang dibutuhkan).
Model estimasi COCOMO telah digunakan oleh ribuan project manager suatu proyek perangkat lunak, dan berdasar pada pengalaman dari ratusan proyek sebelumnya. Tidak seperti model estimasi biaya yang lain, COCOMO adalah model terbuka, sehingga semua detail dipublikasikan, termasuk :
- Dasar persamaan perkiraan biaya
- Setiap asumsi yang dibuat dalam model
- Setiap definisi
- Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit

Jenis – Jenis Cocomo ada tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Model Cocomo Dasar
Menghitung usaha pengembangan Perangkat Lunak (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program yg diekspresikan dalam baris kode yg diestimasi (LOC).
Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas :
- Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
- Proyek sedang (semi-detached mode)Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda.
- Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat.

2. Model COCOMO Intermediate
Menghitung usaha pengembangan Perangkat Lunak sebagai fungsi ukuran program dan serangkaian 'pengendali biaya' yang menyangkut penilaian yg subyektif terhadap produk, perangkat keras, personil dan atribut proyek.

3. Model COCOMO Advance
Menghubungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analis, perancangan, dll) dari proses rekayasa Perangkat Lunak.

Sumber :
http://dwiyuliani-dwiyuliani.blogspot.com/2011/04/cocomo.html
http://inarjutex.wordpress.com/2011/05/28/pengertian-cocomo-dan-jenisnya/
http://forum.unda.ac.id/index.php?action=printpage;topic=894.0
http://www.pigpdf.com/33/3348efe6ae6c4e59-download.html

02 April 2012

ALASAN MENGGUNAKAN SOFTWARE OPEN SOURCE

Open source merupakan suatu program komputer yang memberikan kebebasan kepada pengguna komputer untuk menggunakan , mengembangkan dan mendistribusikan program komputer tersebut secara bebas dan gratis tanpa harus membeli lisensi dan membayar royalti terhadap pembuat yang pertama.

Open Source Software bersifat bebas. Bebas ini dijabarkan menjadi empat, yaitu :
1. Kebebasan untuk menjalankan programnya untuk tujuan apa saja.
2. Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda.  Akses pada  kode  program merupakan suatu prasyarat.
3. Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu sesama.
4. Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua  menikmati  keuntungannya. Akses  pada  kode  program merupakan suatu prasyarat juga.

Keuntungan menggunakan software open source, yaitu :
a. Ketersedian source code dan hak untuk memodifikasi. Hal ini sangat penting karena menyebakan perubahan dan improvisasi pada produk software. Selain itu, hal ini memunculkan kemungkinan untuk meletakan code pada hardware baru, agar dapat diadaptasi pada situasi yang berubah-ubah, dan menjangkau pemahaman bagaimana sistem itu bekerja secara detail. 
b. Hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code
c. Hak untuk menggunakan software. Ini merupakan kombinasi dari hak pendistribusian, menjamin ( jika software cukup berguna ) beberapa user yang mana membantu dalam menciptakan pasar untuk mendukung dan berlangganan software. Hal ini juga membantu dalam improvisasi kualitas dari produk dan improvisasi secara fungsi. Selain itu akan menyebabkan sejumlah user untuk mencoba produk dan mungkin menggunakannya secara regler.
d. Menghemat biaya.
e. Software open source berjalan stabil dan mendukungberjalan di berbagai platform.
f. Software open source tangguh dalam menghadapi berbagai macam virus komputer

Kerugian software open source, yaitu :
a. Tidak ada garansi dari pengembangan. Biasanya terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
b. Masalah yang berhubungan dengan intelektual property Pada saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma yang dipatentkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk menyelesaikan masalah software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
c. Kesulitan dalam mengetahui status project Tidak banyak iklan bagi open source software, biasanya beberapa project  secara  tidak  langsung  ditangani  oleh  perusahaan  yang  mampu  berinvestasi  dan  melakukan  merketing.
d. Software open source tidak begitu friendly seperti software berlesensi, atau dengan kata lain cukup sulit di mengerti.
e. Software open source  tidak  memiliki  garansi  dari  pihak  pengembang.


Sumber :
http://umum89.blogspot.com/2011/03/kenapa-kita-harus-dianjurkan.html
http://cap-cip-cupzz.blogspot.com/2011/03/vclass-keuntungan-dan-kerugian.html
http://www.scribd.com/doc/46169082/Keuntungan-Dan-Kerugian-Open-Source